Psikologi : Fantasi

| Kamis, 08 Desember 2016
  1. PENDAHULUAN
Yang dimaksud fantasi adalah kemampuan menggunakan tanggapan-tanggapan yang sudah ada (dimiliki) untuk menciptakan tanggapan-tanggapan baru. Berfantasi atau berkhayal dapat menimbulkan daya imajinasi kita dalam menciptakan sesuatu yang belum ada, yakni sesuatu yang baru.
Setiap orang mempunyai dan mengalami fantasi yang berbeda-beda. Bahkan pada satu objek yang sama, tiap individu akan memiliki fantasi yang berbeda-beda. Misalnya sekelompok anak dihadapkan pada botol . Si A akan membayangkan botol itu sebagai mikrofon, sedangkan anak yang lain akan menfantasikan sebagai tongkat baseball. Fantasi juga menolong orang untuk memikirkan cara atau strategi menghadapi sesuatu hal yang akan datang.
Dengan kekuatan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke keadaan-keadaan yang akan mendatang. Untuk mengetahui lebih lengkap dan jelasnya maka akan dibahas dalam makalah berikut ini.


  1. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian fantasi itu ?
2.      Apa saja macam-macam fantasi ?
3.      Bagaimana dampak positif dan negatif dari fantasi ?
4.      Bagaimana tes fantasi itu ?


  1. PEMBAHASAN
1.      Pengertian Fantasi
Fantasi menurut Yanto Subiyanto (1980, hal.18) adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Hal senada juga dijelaskan oleh Bimo Walgito (1983, hal 99). Dengan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke keadaan yang akan mendatang. Sedangkan menurut Julianto Simanjuntak (2007, hal. 108), fantasi (imajinasi) adalah kemampuan jiwa yang dapat membentuk satu tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang lama. Kata lain dari fantasi itu sendiri adalah imajinasi.
Abu ahmadi juga mendefinisikan Fantasi (Khayalan, Angan-angan, Imagination) adalah kekuatan jiwa untuk menciptakan tanggapan baru dalam jiwa kita dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang telah dimiliki. Jadi, dengan kekuatan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan mampu menjangkau ke depan, keadaan yang akan datang.
Fantasi dapat terjadi secara sadar atau tidak sadar. Secara disadari, yaitu apabila individu benar-benar menyadari akan fantasinya, misal seorang pelukis yang sedang menciptakan lukisan dengan kemampuan fantasinya, seorang pemahat yang sedang memahat arca atas dasar daya fantasinya.
Sedang secara tidak disadari, yaitu apabila individu tidak secara sadar telah dituntun oleh fantasinya. Keadaan semacam ini banyak dijumpai pada anak-anak. Anak sering mengemukakan hal-hal yang bersifat fantastis, sekalipun tidak ada niat atau maksud dari anak untuk berdusta. Misal seorang anak memberikan berita yang tidak sesuai dengan keadaan senyatanya, sekalipun ia tidak ada maksud untuk berbohong. Dalam hal semacam ini anak dengan tidak disadari dituntun oleh fantasinya.[1]
2.      Macam-macam Fantasi
Fantasi umumnya merupakan aktivitas yang menciptakan. Tetapi sekalipun demikian sering dibedakan antara fantasi yang menciptakan dan fantasi yang dipimpin.
Fantasi yang menciptakan, yaitu merupakan bentuk atau jenis fantasi yang menciptakan sesuatu. Misal seorang ahli mode pakaian menciptakan model pakaian atas dasar daya fantasinya; seorang pelukis menciptakan sesuatu lukisan atas dasar fantasinya.
Fantasi yang dituntun atau dipimpin, yaitu merupakan bentuk atau jenis fantasi yang dituntun oleh pihak lain. Misal seseorang yang melihat film, orang ini dapat mengikuti apa yang dilihatnya dan dapat berfantasi tentang keadaan atau tempat-tempat lain dengan perantaraan film itu, sehingga dengan demikian fantasinya dituntun oleh film tersebut. Demikian pula kalau orang berfantasi karena mendengarkan ssesuatu berita, membaca sesuatu cerita dan sebagainya.[2]
Sedangkan dilihat dari caranya orang berfantasi, fantasi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
a.       Fantasi yang mengabstraksi
Yaitu cara orang berfantasi dengan mengabstraksikan beberapa bagian, sehingga ada bagian-bagian yang dihilangkan. Misal anak yang belum pernah melihat gurun pasir, maka untuk menjelaskan dipakailah bayangan hasil persepsi yaitu lapangan. Dalam anak berfantasi gurun pasir itu, banyak bagian-bagian lapangan yang diabstraksikan. Dlam berfantasi gurun pasir dibayangkan seperti lapangan, tetapi tanpa pohon-pohon disekitarnya, dan tanahnya itu melulu pasir semua, bukan rumput.
b.      Fantasi yang mendeterminasi
Yaitu cara orang berfantasi dengan mendeterminasi terlebih dahulu. Misal anak belum pernah melihat harimau. Yang telah mereka lihat kucing., maka kucing digunskan sebagai bahan untuk memberikan pengertian tentang harimau. Dalam berfantasi harimau, dalam bayangannya seperti kucing, tetapi bentuknya besar.
c.       Fantasi yang mengkombinasi
Yaitu cara orang berfantasi di mana orang mengkombinasikan pengertian-pengertian atau bayangan-bayangan yang ada pada individu yang bersangkutan. Misal fantasi tentang ikan duyung, yaitu makhluk yang memiliki kepala wanita dan berbadan ikan. Jadi ada kombinasinya kepala manusia dengan badan ikan. Fantasi yang mengmbinasi inilah yang banyak digunakan orang. Contoh lainnya adalah ingin membangun rumah dengan mengkombinasi model Eropa dengan atap model rumah Minangkabau.
adapun hal yang dapat menyebabkan fantasi atau faktor-faktor yang mempengaruhi fantasi yaitu :
1)      Kurang adanya penggunaan waktu kosong
2)      Adanya harapan-harapan/ cita-cita yang tinggi
3)      Adanya kesulitan pemecahan masalah
4)      Adanya perasaan pesimis terhadap masa depan
5)      Tidak adanya kesibukan yang menentu
6)      Sedang dirundung asmara, dll.[3]
3.      Dampak positif dan negatif fantasi
Dengan kekuatan fantasi orang dapat menjangkau ke depan, maka fantasi mempunyai arti yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan fantasi pula orang dapat menambah bayangan-bayangan atau tanggapan-tanggapan, sehingga dengan demikian akan menambah bahan bayangan yang ada pada individu. Namun demikian, ini tidak berarti bahwa fantasi itu tidak mempunyai keburukan.
Berikut adalah manfaat atau bahaya dari fantasi :
a)      Dampak positif atau manfaatnya
Ø  Dengan fantasi para seniman dapat menciptakan sesuatu yang baru. Dan kita ikut menikmatinya. Misal alat-alat modern sekarang ini, teori-teori dalam ilmu pengetahuan, segala ciptaan seniman yang kita nikamti adalah hasil dari fantasi.
Ø  Dengan fantasi kita dapat menempatkan diri kita dalam hidup orang-orang atau negeri-negeri yang jauh-jauh dan bercampur gaul dengan orang yang tidak kita kenal, dan juga dapat menimbulkan simpati kepada sesama manusia, meskipun tempatnya berjauhan.
Ø  Dengan fantasi, kita sekali-kali dapat melarikan diri kita dari dunia penuh dengan kesukaran-kesukaran, kekecewaan dan berada dalam suatu dunia yang kita ciptakan sendiri di mana kita mencapai segala keinginan kita, diakui dan dihargai, di mana kita hidup menurut kehendak kita sendiri.[4]
Ø  Dengan fantasi kita dapat membayangkan bagaimana dunia ini kelak. Kita dapat menentukan cita-cita hidup kita dan membayangkan hidup kita kelak, kita dapat menggambarkan bagaimana rupa dunia kita ini dalam abad-abad yang akan datang oleh fantasi kita.
b)      Dampak negatif atau bahayanya
·         Kalau orang sering dan berlebih-lebihan pergi ke dunia fantasi yang indah-indah karena tak tahan menghadapi kesulitan hidup, orang akan mudah putus asa, karena kecewa pada waktu ia kembali kedunianya yang sebenarnya.
·         Juga dengan fantasi orang mudah sekali berdusta, karena ia dikuasai fantasinya, lebih-lebih pada anak-anak.
·         Dalam merencanakan hidup dihari nanti, mudah sekali orang tergelincir kerencana yang berlebih-lebihan sehingga besar pasak daripada tiangnya.
·         Fantasi yang tanpa pimpinan dan penjagaan akan mudah sekali menjadi fantasi yang jauh dan liar.[5]
4.      Tes Fantasi
Untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan individu untuk berfantasi, pada umunya digunakan tes fantasi. Tes yang sering digunakan untuk mengetes fantasi ialah :
a.       Tes TAT
Yaitu tes yang berwujud gambar-gambar, dan testee disuruh bercerita tentang gambar itu.
b.      Tes absurdity ( kemustahilan )
Yaitu tes yang berbentuk gambar-gambar atau cerita-cerita yang mustahil terjadi. Testee disuruh mencari kemustahilannya.
c.       Hellbronner Wirsmab Test
Yaitu tes yang berwujud suatu seri gambar yang makin lama makin sempurna.
d.      Tes Rorschach
Yaitu tes yang berwujud gambar-gambar dan testee disuruh menginterpretasikan gambar tersebut.[6]
Membicarakan tentang fantasi, tidak luput juga tentang sarana yang ampuh untuk membimbing fantasi diantaranya ialah bahasa, buku-buku, ilustrasi/gambar-gambar, pertunjukan, bioskop, TV, dan lain-lain. Dalam dunia pengajaran dan pendidikan, fantasi juga mempunyai pengaruh yang tidak kecil.
Namun hendaknya selalu dijaga, agar fantasi ini tidak jadi liar dan berfungsi sebagai benalu yang merusak.

  1. KESIMPULAN
Fantasi adalah hal yang berhubungan dengan khayalan atau sesuatu yang tidak benar-banar ada dan hanya ada dalam benak kita atau pikiran kita saja ( imsjinasi ). Fantasi dapat dibedakan antara fantasi yang menciptakan dan fantasi yang dituntun atau dipimpin. Sedangkan fantasi menurut caranya orang berfantasi terbagi atas tiga yaitu fantasi yang mengabstraksi, mendeterminasi dan mengkombinasi.
adapun hal yang dapat menyebabkan fantasi atau faktor-faktor yang mempengaruhi fantasi yaitu :
1)         Kurang adanya penggunaan waktu kosong
2)         Adanya harapan-harapan/ cita-cita yang tinggi
3)         Adanya kesulitan pemecahan masalah
4)         Adanya perasaan pesimis terhadap masa depan
5)         Tidak adanya kesibukan yang menentu
6)         Sedang dirundung asmara, dll
Fantasi sendiri mempunyai dampak positif maupun dampak negatif. Salah satu dampak positifnya yaitu dengan daya fantasinya, manusia mampu membuat karya kreatif. Sedang salah satu dampak negatifnya yaitu jika melamun dijadikan kebiasaan, orang akan mengalami kesulitan jika menghadapi masalah di dunia nyata, bukan dunia imajiner.
Sedang tes fantasi dapat dilakukan melalui tes TAT, tes absurdity (kemustahilan), Hellbronner Wirsmab Test, dan tes Rorschach.




[1] Drs.Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta, Andi Offset, 1989, hal 102
[2] Prof.Dr.Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta, Andi Offset, 2005, hal 160
[3] https://nurchaerah.wordpress.com/2013/06/04/apa-itu-fantasi-psikologi/
[4] Prof.F.Patty, kasmiran woeryo dkk, Pengantar Psikologi Umum. Surabaya, Usaha Nasional, 1982, hal 114
[5] Psikologi Umum, Jakarta, Aksara Baru
[6] Psikologi Umum, Jakarta, Aksara Baru
edit

Masalah Sosial Pengangguran

| Kamis, 08 Desember 2016

I.                   Latar Belakang
Salah satu pokok masalah yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia adalah pengangguran dan masuknya budaya asing  . Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas, dan masalah-masalah sosial politik yang semakin meningkat juga. Sedang kan di zaman globalisasi ini banyak kebudayaan asing yang masuk di Indonesia yang pasti mempunyai dampak bagi bangsa dan negara. Pengangguran terjadi disebabkan jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingan dengan para pencari kerja. Jumlah kompetisi para pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifitasnya informasi pasar kerja untuk para pencari kerja.
Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan akses internet yang begitu mudah dan perkembangan zaman. Bagaimana budaya asing bisa saja menggerus kebudayaan tradisional bangsa Indonesia.

II.                Rumusan Masalah

1.      Bagaimana pengangguran di indonesia ?
2.      Faktor apa sajakah yang menyebabkan pengangguran di Indonesia?
3.      Bagaimanakah dampak pengangguran bagi kehidupan sosial?
4.      Bagaimana kebudayaan asing di Indonesia ?
5.      Bagaimana solusi dalam mengatasi budaya asing di Indonesia ?
  
III.             Analisa
Pengangguran adalah sebuah istilah yang diberikan kepada orang-orang yang pada usia produktif/usia kerja yang tidak mempunyai pekerjaan.
Tingkat pengganguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan pengangguran harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap pengangguran dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga menganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Seperti di negara kita negara Indonesia.
Angka pengangguran di Indonesia sampai saat ini mencapai 640 juta orang dari total angkatan yang bekerja 125,3 juta orang. Sedangkan orang yang bekerja mencapai 118,8 juta orang. Data ini diambil dari Badan Pusat Statistika (BPS).
 Macam-Macam Pengangguran
A.     Berdasarkan Jam Kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
a)   Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
b)      Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
c)      Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

B.     Berdasarkan Penyebab Terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
a)      Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya    kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
b)      Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi
c)      Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
d)      Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur.
e)      Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.

f)       Pengangguran Politis
Pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang secara langsungatau tidak, mengakibatkan pengangguran.
g)      Pengangguran Deflatoir
Pengangguran deflatoir ini disebabkan tidak cukup tersedianya lapangan pekerjaandalam perekonomian secara keseluruhan, atau karena jumlah tenaga kerja melebihikesempatan kerja, maka timbullah pengangguran.
            Faktor yang menyebabkan pengangguran di Indonesia
1.      Terbatasnya lapangan kerja sementara tingginya jumlah penduduk
Semakin tingginya jumlah penduduk sementara tingkat kesempatan kerja tidak mengalami pertumbuhan atau kenaikan, akan menyebabkan menumpuknya jumlah pengangguran. Hal ini terjadi karena jumlah pertumbuhan penduduk berbanding terbalik dengan jumlah pertumbuhan lapangan kerja atau kesempatan kerja bagaimana hal ini bisa terjadi? Biasanya dalam perilaku masyarakat dengan mengatakan banyak anak banyak rezeki akan mendorong tiap warga masyarakat untuk memiliki anak sebanyak mungkin tanpa ada kesadaran bahwa banyak anak berarti akan mempersempit tempat tinggal dari keluarga tersebut dan banyaknya beban yang harus ditanggung oleh keluarga itu sendiri dan juga oleh pemerintah.
2.      Pendidikan dan ketrampilan yang rendah
Syarat seseorang untuk bisa dengan mudahnya memperoleh pekerjaan tentunya harus dimodali dengan pendidikan dan ketrampilan yang baik. Kalau tidak, jangan harap kita mendapat pekerjaan yang layak. Bayangkan saja begitu banyak lulusan anak SMP, SMA, maupun perguruan tinggi lainnya ditiap tahunnya, hanya yang berbibit unggullah yang kelak akan menghiasi dunia kerja. Hal ini juga terjadi karena sebagian orang berpendapat bahwa banyak para sarjana yang tidak memperoleh pekerjaan atau menjadi pengangguran. Selain itu mahalnya biaya pendidikan juga menghambat masyarakat kecil untuk memperoleh pendidikan yang layak.
3.      Teknologi yang semakin modern
Di era globalisasi ini, teknologi sudah sulit di jauhkan dari kehidupan sehari-hari  kita. Kehadirannya begitu penting. Suatu pekerjaan akan cepat selesai, akurat, dan efisien dengan menggunakan teknologi. Biaya yang digunakanpun sedikit lebih menguntungkan dibandingan dengan menyerap tenaga kerja yang banyak namun tidak efisien dalam waktu pengerjaan. Sehingga para penggusaha atau pemilik modal lebih memilih menggunakan teknologi daripada tenaga kerja yang menyebabkan kurangnya peluang para pekerja untuk memperoleh pekerjaan.
4.      Penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang
Jumlah angkatan kerja disuat daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah kedaerah lain. Perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah kedaerah yang lainnya dengan kapasitas besar terkadang juga mengakibatkan pengangguran daerah tersebut. Karena daerah tersebut tidak mampu menampung tenaga kerja yang banyak tersebut.
5.      Rasa malas dan ketergantungan terhadap orang lain
Rasa malas dan ketergantungan tehadap orang lain merupakan penyakit yang amat sulit untuk diobati sehingga membutuhkan kesadaran dari diri sendiri. Bergantung terhadap orang lain biasanya terjadi pada orang yang awalnya memiliki warisan yang sangat karena dia tidak pandai dalam mengelolanya karna kemalasan dirinya sendiri sehingga mengakibatkan pengangguran pada akhirnya.
                        Dampak yang terjadi terhadap pengganguran
1.      Terjadinya pencopetan
Pencopetan terjadi karena putus asanya seseorang atau tidak punya pilihan lagi karena tidak mempunyai pekerjaan tetap atau gaji berkurang.
Seharusnya jika orang itu mempunyai semangat untuk hidup lebih bahagia maka dia akan memikirkan cara untuk membuka bisnis baru atau dapat bekerja sampingan sehingga tidak perlu melakukan kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
2.      Banyaknya pengamen dan pengemis jalanan
Jumlah pengamen dan pengemis semakin lama semakin banyak di jalanan Indonesia. Kebanyakan pengamen dan pengemis adalah anak-anak. Kebanyakan orang tuanya tidak menyekolahkan anaknya dan menyuruhnya mengamen dan mengemis.
Seharusnya orang tua tersebut berusaha dengan berbagai cara agar anaknya yang seharusnya menempuh pendidikan malah mengamen dijalanan.
3.      Banyaknya rumah kumuh dijalanan
Jumlah rumah kumuh yang banyak disebabkan oleh ketidak mampuannya seseorang untuk mempunyai tempat tinggal yang layak sehingga mau tidak mau harus bertempat tinggal ditempt kumuh tersebut.
Jika menjadi orang yang bertempat tinggal seperti itu, sebaiknya dia langsung pindah ketempat lain untuk mencari pekerjaan bukanya tetap berdiam diri dan pasrah menunggu waktu berlalu.
4.      Menigkatnya jumlah angka kemiskinan
Meningkatnya jumlah angka kemiskinan di Indonesia memang sudah wajar karena “kepintaran” warga Indonesia dalam menghadapi keluarganya. Kebanyakan keluarga miskin terjadi karena malasnya penduduk Indonesia untuk berusaha dan lebih suka menunggu bantuan untuk warga miskin.
Untuk mengantisipasinya kita harus menamatkan sekolah kita sehingga kita dapat berpikir lebih jauh tentang masa depan kita nanti.
IV.             Solusi mengatasi pengangguran
Walaupun angka pengangguran di Indonesia sudah menurun tapi jika tidak ada tindakan lanjut maka angka pengangguran itu akan berkembang menjadi meningkat lagi. Solusi untuk mengatasi masalah pengangguran ini adalah
1.      Membantu memberikan wawasan, penggetahuan, dan keterampilan bekerja. Agar masyarakat mampu menciptakan usaha sendiri tanpa menggantungkan lapang pekerjaan dari pemerintah atau orang lain.
2.      Mempergunakan program pemerintah seperti BOS ( Bantuan Oprasional Sekolah), agar semua anak mendapatkan pendidikan. Semua dapat bekerja dengan mudah karna paerusahaan menetapkan pendidikan sebagai syarat untuk menjadi karyawan/pegawai.
3.      Sosialisasi tentang program pemerintah KB.
Program KB akan menyeimbangkan jumlah penduduk dengan jumlah lapangan kerja
4.      Menghilangkan rasa malas dan ketergantungan kepada orang lain.
V.                Analisa
1.      Pengertian Budaya
    Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
     Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
• Kebudayaan material
   Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret.
• Kebudayaan nonmaterial
   Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, 
    misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

2. Pengaruh dan Dampak Budaya Asing di Indonesia
     Masuknya kebudayaan asing merupakan salah satu faktor yang membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Kebudayaan tersebut yaitu Kebudayaan Dongson, Kebudayaan Bacson-Hoabich, Kebudayaan Sa Huynh, dan Kebudayaan India. Indonesia, untuk jaman sekarang, sudah mengalami perubahan kebudayaan yang membawa pengaruh bagi budaya Indonesia. Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh.

Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka. Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik, menurut saya.


Jadi, dengan adanya budaya barat atau budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak bagi Indonesia. Dampak masuknya budaya asing antara lain :
1. terjadi perubahan kebudayaan
2. pembauran kebudayaan
3. modernisasi
4. keguncangan budaya
5. penetrasi budaya
6. memperkaya keberagaman budaya
7. melemahnya nilai-nilai budaya bangsa

Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, bagi dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak, maka kita semua sebagai warga Indonesia wajib membanggakan apa saja yang sudah menjadi budaya kita sendiri, jangan sampai melupakan budaya lama, dengan sudah menemukan budaya baru.

3. Upaya Melestarikan Budaya Indonesia dengan tetap membawa Budaya Asing
     Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.
Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.
Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.

VI.             Solusinya mengatasi budaya asing masuk di Indonesia
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki martabat serta harga diri bangsa yang tinggi sehingga jangan sampai bangsa ini rusak hanya karena pengaruh-pengaruh negatif dari pihak asing yang ingin menghancurkan mental generasi penerus bangsa kita. Ada beberapa tindakan antisipasi yang perlu dilakukan oleh generasi muda terhadap pengaruh asing yang sifatnya negatif diantaranya :
A. Bersikap kritis dan teliti
     Sebagai penerus bangsa,kita harus bersikap kritis dan teliti terhadap hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah hal ini bisa membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu yang baru, banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten dibidangnya dan teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan pastikan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia.
B. Perluas Ilmu pengetahuan (IPTEK)
     Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah mengetahui apa inovasi- inovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita bisa mengetahui keguanaan hal itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan facebook. Facebook saat ini sedang menjamur dikalangan masyarakat, dari berbagai usia semua menggunakan situs ini untuk menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus. Tetapi ada beberapa orang yang menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki dan hina dina. Jika kita mengetahui fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan menyalahgunakan situs ini untuk berbuat yang tidak-tidak. Sehingga kita harus mengetahui terlebih dahulu fungsinya untuk apa dan manfaatnya seperti apa.
C. Harus sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di Indonesia
     Pengaruh budaya asing yang masuk terkadang tidak sesuai dengan noram-norma yang berlaku di Indonesia. Jika kita menyaksikan film-film luar, mereka menganut gaya hidup yang bebas dan jika diterapkan disini melanggar beberapa norma yang ada di Indonesia. Misalnya saja berciuman dimuka umum. Kita sering menyaksikan film-film barat yang melakukan adegan-adegan mesra di muka umum, hal itu tidak bisa diterapkan di Indonesia karena melanggar norma kesopanan. Biasanya di film-film barat, wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil bermabuk-mabukan jika hal itu diterapkan di Indonesia, adat seperti itu tetntu tidak sesuai jika kita terapkan di Indonesia.
     Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat kental sehingga masyarakat di sini hidup dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya pantas sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi adat istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan perbuatan buruk untuk dilakukan.
D. Tanamkan “Aku Cinta Indonesia”
      Maksud dari simbol ini adalah bahwa adat istiadat yang ditularkan oleh nenek moyang kita adalah benar adanya dan dapat membawa manfaat yang baik bagi diri kita sendiri untuk masa kini dan kedepannya. Sehingga kita tidak mudah terbawa arus budaya asing yang membawa kita kepada dampak yang negatif.

E. Meningkatkan Keimanan dan ketakwaan
     Seperti telah kita bahas bahwa agama merupakan pondasi utama dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa napsu yang akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan. Agama sangat penting bagi kelangsungan umatnya. Apabila sesorang sudah terbawa kedalam kesesatan, agamalah yang menjadi penolong umatnya agar berubah kembali menjadi lebih baik.
     Generasi muda yang pintar pasti bisa memilih mana sesuatu yang baik bagi dirinya mana yang tidak baik bagi dirinya. Terlihat didalam lingkungan sosialnya, keika ia terjun didalam lingkungan sosialnya ia menjadi individu yang bebas dan hanya dia yang bisa memilih ia ingin bergaul dengan siapa. Pribadi yang supel akan bisa membawa dirinya kepada siapa saja tetapi perlu diingat menyeleksi teman itu harus, karena pengaruh negatif dari pihak asing bisa datang dari siapa saja, baik dari teman, tekhnologi canggih ataupun apa saja . Sehingga kita sebagai orang timur wajib menjunjung tinggi norma dan adat ketimuran kita 

VII.          Kesimpulan
Pengangguran adalah sebutan untuk orang yang tidak mempunyai pekerjaan. Faktor faktor yang menyebabkan pengangguran diantaranya adalah : terbatasnya lapangan kerja sementara tingginya jumlah penduduk, pendidikan dan ketrampilan yang kuarang, teknologi yang semakin maju/canggih, penyediaan dan pemanfaatan lapangan kerja antar daerah tidak seimbang, rasa malas dan ketergantungan terhadap orang lain. Sehingga penangguran pun berdampak negatif bagi kehidupan sosial diantaranya : terjadinya pencopetan, banyaknya pengamen dijalan-jalan, banyaknya rumah-rumah kumuh, tingginya angka kemiskinan. Untuk itu oengangguran harus di kurangi atau di hilangkan dengan cara : megadakan sosialisasi tentang pentingnya KB, memberikan wawasan, keterampilan, dan pengetahuan kepada masyarakat, mengunakan fasilitas yang sudah direncanakan oleh pemerintah seperti BOS, mengurangi rasa malas dan ketergantungan kepada orang lain.
Masuknya kebudayaan asing merupakan salah satu faktor yang membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Indonesia, untuk jaman sekarang, sudah mengalami perubahan kebudayaan yang membawa pengaruh bagi budaya Indonesia. Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social.
Untuk mengatasi hal tersebut kita dapat Bersikap kritis dan teliti, Perluas Ilmu pengetahuan (IPTEK), Harus sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di Indonesia, Tanamkan “Aku Cinta Indonesia”, Meningkatkan Keimanan dan ketakwaan


edit
Postingan Lebih Baru Postingan Lama
Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Followers

calender

TIME

welcome

Pages

BTemplates.com

Weekly post

© Design 1/2 a px. · 2015 · Pattern Template by Simzu · © Content Moonlight and Starlight